Imunisasi Polio, Benteng Terkuat Melawan Kelumpuhan

Imunisasi Polio – Polio atau poliomyelitis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio. Virus ini menyerang sistem saraf pusat (SSP), yaitu otak dan sumsum tulang belakang. Polio dapat menyebabkan kelumpuhan, bahkan kematian.

Gejala Polio

Gejala polio dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu:

Gejala ringan

Gejala ringan polio biasanya muncul 7-14 hari setelah terinfeksi virus polio. Gejala ini biasanya berlangsung selama beberapa hari dan kemudian menghilang dengan sendirinya.

Gejala parah

Gejala parah polio biasanya muncul 2-10 hari setelah gejala ringan. Gejala ini dapat berkembang dengan cepat dan menyebabkan kelumpuhan permanen.

Kelumpuhan akibat polio

Kelumpuhan akibat polio biasanya terjadi pada kaki, tetapi juga dapat terjadi pada lengan, tubuh bagian atas, atau bahkan seluruh tubuh. Kelumpuhan dapat bersifat sementara atau permanen.

Kesulitan bernapas

Kesulitan bernapas akibat polio dapat terjadi jika virus polio menyerang saraf yang mengontrol otot-otot pernapasan. Hal ini dapat menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.

Imunisasi Polio, Benteng Terkuat Melawan Kelumpuhan

Penyebab polio

Penyebab polio adalah virus polio, yang termasuk dalam keluarga enterovirus. Virus polio ini pun sangat menular dan bisa menyebar melalui:

  • Kontak langsung dengan tinja orang yang terinfeksi: Virus polio terdapat dalam tinja orang yang terinfeksi, dan dapat masuk ke tubuh melalui mulut atau hidung jika seseorang bersentuhan dengan tinja tersebut.
  • Makanan atau air yang terkontaminasi: Virus polio dapat hidup di air dan makanan yang terkontaminasi dengan tinja orang yang terinfeksi.
  • Droplet pernapasan: Virus polio dapat menyebar melalui droplet pernapasan yang dikeluarkan oleh orang yang terinfeksi ketika mereka batuk atau bersin.

Setelah masuk ke dalam tubuh, virus polio akan menyerang sistem saraf pusat, yaitu otak dan sumsum tulang belakang. Virus ini dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel saraf, yang dapat menyebabkan kelumpuhan.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena polio, antara lain:

  • Usia: Polio paling sering menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun.
  • Kekebalan tubuh yang rendah: Orang dengan kekebalan tubuh yang rendah lebih berisiko terkena polio.
  • Sanitasi yang buruk: Sanitasi yang buruk dapat meningkatkan penyebaran virus polio.
  • Kurangnya vaksinasi: Vaksin polio adalah cara terbaik untuk mencegah polio.

Pencegahan polio

Polio dapat dicegah dengan vaksinasi. Vaksin polio diberikan dalam bentuk suntikan atau tetes oral. Vaksin atau imunisasi ini sangat efektif dalam mencegah polio, dan dianjurkan untuk semua anak.

Berikut adalah beberapa program imunisasi polio yang dilakukan di seluruh dunia:

  • Polio Eradication Initiative: Program global yang bertujuan untuk memberantas polio di seluruh dunia.
  • Gavi, the Vaccine Alliance: Organisasi yang membantu menyediakan imunisasi polio untuk negara-negara berkembang.
  • World Health Organization (WHO): Organisasi kesehatan internasional yang bekerja untuk memberantas polio di seluruh dunia.

Penting untuk melakukan imunisasi polio sesuai jadwal untuk melindungi anak-anak dari penyakit ini.

Pengobatan polio

Polio dapat dicegah dengan imunisasi. Imunisasi polio diberikan dalam tiga dosis, yaitu saat bayi berusia 2, 4, dan 6 bulan. Vaksin polio juga dapat diberikan sebagai dosis tambahan pada anak-anak yang berusia 4-6 tahun.

Kelumpuhan akibat polio biasanya terjadi pada kaki, tetapi juga dapat terjadi pada lengan, tubuh bagian atas, atau bahkan seluruh tubuh. Kelumpuhan dapat bersifat sementara atau permanen.

Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan polio. Pengobatan polio bertujuan untuk meringankan gejala dan mencegah komplikasi.

Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah penularan polio:

  • Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sesering mungkin, terutama setelah menggunakan toilet, sebelum makan, dan setelah mengganti popok bayi.
  • Hindari kontak dengan orang yang terinfeksi polio.
  • Imunisasi polio anak Anda sesuai jadwal.

Imunisasi Polio, Benteng Terkuat Melawan Kelumpuhan

Kapan Imunisasi Polio Diberikan?

Imunisasi polio diberikan dalam tiga dosis, yaitu:

  • Dosis pertama diberikan saat bayi berusia 2 bulan.
  • Dosis kedua diberikan saat bayi berusia 4 bulan.
  • Dosis ketiga diberikan saat bayi berusia 6 bulan.

Vaksin polio juga dapat diberikan sebagai dosis tambahan pada anak-anak yang berusia 4-6 tahun.

Berikut adalah jadwal imunisasi polio menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI):

Usia Jenis Vaksin
0-1 bulan Polio 0
2 bulan Polio 1
3 bulan DP-HiB 1, polio 2, hepatitis 2, rotavirus, PCV
4 bulan DTP 1, polio 3
9 bulan IPV 2
18 bulan DTP 2, polio 4, Campak-Rubela
4-6 tahun DTP 3, polio 4

Vaksin polio yang digunakan di Indonesia adalah vaksin polio tetes oral (OPV) dan vaksin polio suntik (IPV). Vaksin OPV diberikan pada dosis pertama, kedua, dan ketiga. Vaksin IPV diberikan pada dosis tambahan.

Vaksin polio adalah vaksin yang sangat efektif dalam mencegah polio. Setelah mendapatkan vaksinasi polio, anak akan memiliki kekebalan terhadap polio selama bertahun-tahun.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *