Hati-Hati Asam Lambung Naik, Kenali Gejala dan Pengobantannya

Asam Lambung Naik – Penyakit asam lambung, yang juga dikenal sebagai gastroesophageal reflux disease (GERD), adalah kondisi yang terjadi ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan (esofagus). Hal ini dapat menyebabkan rasa terbakar di dada (heartburn), mual, dan kesulitan menelan.

Penyebab Penyakit Asam Lambung

Penyebab asam lambung adalah melemahnya otot sfingter esofagus bagian bawah (LES). LES adalah otot yang berfungsi sebagai katup antara kerongkongan dan lambung. Ketika LES melemah, asam lambung dapat naik kembali ke kerongkongan.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko melemahnya LES, antara lain:

Obesitas

Obesitas dapat menyebabkan tekanan pada LES, sehingga melemahkan otot tersebut. Hal ini karena lemak perut dapat menekan LES ke bawah.

Kehamilan

Selama kehamilan, hormon progesteron dapat melemahkan LES. Hal ini karena progesteron berperan dalam relaksasi otot-otot tubuh, termasuk LES.

Baca Juga : Jaga Diri Saat Musim Hujan, Penyakit Ini Sering Muncul

Merokok

Merokok dapat merusak LES dan meningkatkan produksi asam lambung. Hal ini karena nikotin dan tar dalam rokok dapat merusak sel-sel LES.

Konsumsi makanan tertentu

Makanan tertentu, seperti makanan pedas, asam, atau berlemak, dapat mengiritasi LES dan meningkatkan risiko refluks asam. Hal ini karena makanan-makanan tersebut dapat meningkatkan produksi asam lambung dan melemahkan LES.

Konsumsi alkohol

Alkohol dapat melemahkan LES dan meningkatkan produksi asam lambung. Hal ini karena alkohol dapat mengendurkan otot-otot tubuh, termasuk LES.

Konsumsi obat-obatan tertentu

Obat-obatan tertentu, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), dapat melemahkan LES. Hal ini karena obat-obatan tersebut dapat merusak sel-sel LES dan meningkatkan produksi asam lambung.

Riwayat keluarga penyakit asam lambung

Jika Anda memiliki riwayat keluarga penyakit asam lambung, Anda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami penyakit tersebut. Hal ini karena Anda mungkin memiliki kelainan genetik yang dapat menyebabkan melemahnya LES.

Usia lanjut

Risiko penyakit asam lambung meningkat seiring bertambahnya usia. Hal ini karena LES menjadi lebih lemah seiring bertambahnya usia.

Gangguan jaringan ikat

Gangguan jaringan ikat, seperti scleroderma, dapat menyebabkan melemahnya LES. Hal ini karena gangguan jaringan ikat dapat merusak jaringan penyokong LES.

Jika Anda mengalami gejala asam lambung, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti endoskopi, untuk mendiagnosis penyakit asam lambung.

Hati-Hati Asam Lambung Naik, Kenali Gejala dan Pengobantannya

Gejala Asam Lambung Naik

Gejala asam lambung naik yang paling umum adalah heartburn. Heartburn adalah rasa terbakar di dada yang terasa seperti makanan atau asam naik ke kerongkongan. Heartburn biasanya terjadi setelah makan, berbaring, atau membungkuk.

Gejala asam lambung naik lainnya antara lain:

Heartburn

Heartburn adalah sensasi terbakar di dada yang terasa seperti makanan atau asam naik ke kerongkongan. Heartburn biasanya terjadi setelah makan, berbaring, atau membungkuk. Heartburn dapat berlangsung selama beberapa menit atau beberapa jam.

Mual

Mual adalah perasaan ingin muntah. Mual dapat terjadi karena asam lambung naik ke kerongkongan dan mengiritasi lambung.

Kesulitan menelan

Kesulitan menelan adalah sensasi bahwa makanan atau minuman tersangkut di tenggorokan. Kesulitan menelan dapat terjadi karena asam lambung naik ke kerongkongan dan mengiritasi tenggorokan.

Batuk kronis

Batuk kronis adalah batuk yang berlangsung selama lebih dari 8 minggu. Batuk kronis dapat terjadi karena asam lambung naik ke kerongkongan dan mengiritasi tenggorokan.

Rasa pahit di mulut

Rasa pahit di mulut adalah sensasi rasa asam atau pahit di mulut. Rasa pahit di mulut dapat terjadi karena asam lambung naik ke kerongkongan dan mengiritasi mulut.

Suara serak

Suara serak adalah perubahan suara yang terjadi secara tiba-tiba. Suara serak dapat terjadi karena asam lambung naik ke kerongkongan dan mengiritasi pita suara.

Jika Anda mengalami gejala asam lambung naik, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti endoskopi, untuk mendiagnosis penyakit asam lambung.

Baca Juga : Kanker Tiroid, Kenali Gejalanya dan Penyebabnya

Hati-Hati Asam Lambung Naik, Kenali Gejala dan Pengobantannya

Pengobatan Penyakit Asam Lambung

Pengobatan penyakit asam lambung tergantung pada tingkat keparahannya. Pada kasus ringan, penyakit asam lambung dapat diobati dengan perubahan gaya hidup, seperti:

Obat-obatan ini dapat membantu mengurangi produksi asam lambung dan menetralkan asam lambung yang ada.

Dalam kasus yang sangat parah, penyakit asam lambung dapat diobati dengan operasi. Operasi dapat dilakukan untuk memperkuat LES atau memperbaiki kelainan struktural pada esofagus atau lambung.

1. Perubahan gaya hidup

Perubahan gaya hidup dapat membantu mengurangi gejala penyakit asam lambung, antara lain:

2. Menjaga berat badan ideal

Obesitas dapat meningkatkan tekanan pada LES, sehingga melemahkan otot tersebut. Menjaga berat badan ideal dapat membantu mengurangi tekanan pada LES.

3. Menghindari makanan atau minuman yang dapat memicu gejala

Makanan atau minuman tertentu dapat mengiritasi LES dan meningkatkan produksi asam lambung. Makanan atau minuman yang dapat memicu gejala penyakit asam lambung antara lain:

  • Makanan pedas
  • Makanan asam
  • Makanan berlemak
  • Kopi
  • Alkohol
  • Cokelat

4. Tidak merokok

Merokok dapat merusak LES dan meningkatkan produksi asam lambung. Tidak merokok dapat membantu mengurangi produksi asam lambung dan memperkuat LES.

5. Mengurangi konsumsi alkohol

Alkohol dapat melemahkan LES dan meningkatkan produksi asam lambung. Mengurangi konsumsi alkohol dapat membantu mengurangi produksi asam lambung dan memperkuat LES.

6. Obat-obatan

Obat-obatan dapat membantu mengurangi produksi asam lambung dan menetralkan asam lambung yang ada. Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati penyakit asam lambung antara lain:

  • Obat penghambat pompa proton (PPI)

PPI adalah obat yang paling efektif untuk mengobati penyakit asam lambung. PPI bekerja dengan cara mengurangi produksi asam lambung di lambung.

  • Antagonis reseptor H2

Antagonis reseptor H2 juga dapat membantu mengurangi produksi asam lambung. Namun, efektivitasnya tidak setinggi PPI.

  • Alkalinizer lambung

Alkalinizer lambung bekerja dengan cara menetralkan asam lambung yang ada. Alkalinizer lambung biasanya digunakan untuk mengobati gejala penyakit asam lambung yang ringan.

7. Operasi

Operasi dapat dilakukan untuk memperkuat LES atau memperbaiki kelainan struktural pada esofagus atau lambung. Operasi biasanya dilakukan pada kasus penyakit asam lambung yang parah dan tidak merespons pengobatan dengan obat-obatan.

Berikut adalah beberapa jenis operasi yang dapat dilakukan untuk mengobati penyakit asam lambung:

  • Floppy valve fundoplication

Operasi ini dilakukan dengan cara memutar bagian atas lambung dan melipatnya di atas LES. Hal ini dapat membantu memperkuat LES dan mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.

  • Nissen fundoplication

Operasi ini mirip dengan floppy valve fundoplication, tetapi bagian atas lambung dilipat dua kali di atas LES. Hal ini dapat membantu memperkuat LES lebih efektif.

  • Toupet fundoplication

Operasi ini dilakukan dengan cara melipat bagian atas lambung di atas LES dan melekatkan ujungnya ke dinding perut. Hal ini dapat membantu memperkuat LES dan mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.

  • Stretta procedure

Operasi ini dilakukan dengan cara menggunakan cincin silikon untuk mengencangkan LES. Hal ini dapat membantu memperkuat LES dan mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.

  • Endoscopic gastroplication

Operasi ini dilakukan dengan cara menggunakan alat endoskopi untuk melipat bagian atas lambung di atas LES. Hal ini dapat membantu memperkuat LES dan mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.

Pengobatan penyakit asam lambung yang tepat harus disesuaikan dengan tingkat keparahan gejala dan kondisi kesehatan pasien.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *