Gegar otak adalah cedera otak traumatis ringan yang disebabkan oleh benturan atau guncangan pada kepala. Gegar otak dapat terjadi akibat berbagai penyebab, termasuk:
- Benturan langsung pada kepala atau leher: Benturan langsung pada kepala atau leher dapat menyebabkan otak mengalami peregangan atau gesekan terhadap struktur tulang tengkorak atau meninges (selaput otak).
- Whiplash: Whiplash adalah cedera yang terjadi pada leher akibat gerakan tiba-tiba dan tidak terkontrol. Whiplash dapat menyebabkan otak mengalami guncangan dan membentur bagian dalam tengkorak.
- Kecelakaan lalu lintas: Kecelakaan lalu lintas adalah penyebab utama gegar otak. Gegar otak dapat terjadi akibat benturan antara kepala dengan dashboard, kaca depan, atau bagian lain dari mobil.
- Kecelakaan olahraga: Gegar otak juga sering terjadi pada atlet yang terlibat dalam olahraga kontak, seperti sepak bola, rugby, dan hoki.
- Kejatuhan: Kejatuhan adalah penyebab lain dari gegar otak, terutama pada anak-anak dan orang tua. Kejatuhan dapat menyebabkan benturan atau guncangan pada kepala, yang dapat menyebabkan gegar otak.
- Terkena pukulan: Berantem, perkelahian, atau terkena pukulan juga dapat menyebabkan gegar otak.
Berikut adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gegar otak:
- Usia: Anak-anak dan remaja lebih rentan mengalami gegar otak karena tengkorak mereka masih lunak dan otak mereka belum sepenuhnya berkembang.
- Kebugaran fisik: Orang yang kurang bugar fisik lebih rentan mengalami gegar otak karena otot leher mereka kurang kuat untuk menahan benturan atau guncangan.
- Kebiasaan menggunakan obat-obatan: Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat antikoagulan dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gegar otak.
- Riwayat kesehatan: Orang yang memiliki riwayat penyakit tertentu, seperti epilepsi, gangguan saraf, atau penyakit jantung, lebih rentan mengalami gegar otak.
Tinggalkan Balasan